Minggu, 21 Juni 2009

Kurikulum Kewirausahaan

Sekolah Menengah Pertama Pusat Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan


Pengembangan Kurikulum Ekonomi Syariah untuk Tingkat Sekolah Menengah Pertama

PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS

PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS

Sebagai wujud pembinaan, Direktorat PLP, Dinas Pendidikan Propinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan monitoring dan evaluasi bagi sekolah yang melaksanakan program ini. Selain itu, mengingat program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris merupakan program rintisan yang dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, maka tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya muncul masalah/kendala/hambatan terkait dengan implementasi program di sekolah. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris harus dipantau prosesnya, dievaluasi hasilnya, dan dibuat laporannya untuk mengetahui kemajuan termasuk hambatan-hambatan yang dijumpai. Hasil pemantauan dan evaluasi dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan bagi program ini di masa yang akan datang.

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pengelolaan pendidikan, termasuk pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah. Hal itu didasari oleh pemikiran bahwa melalui kegiatan monitoring dan evaluasi akan dapat dilihat dan diukur perkembangan dan kemajuan pendidikan yang telah dilaksanakan oleh sekolah dalam periode tertentu. Oleh karena itu, pelaksanaan program ini perlu diikuti dengan kegiatan ME secara berkelanjutan, agar dapat dilihat proses pengelolaan sekolah dan sekaligus mengetahui apakah mutu yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak. Apabila diketahui adanya penyimpangan, maka segera dapat dilakukan perbaikan untuk selalu mengacu kepada rencana yang telah dirumuskan sebelumnya.

Hal yang penting dari pemantauan ini adalah hendaknya juga bersifat sebagai supervisi klinis untuk memberikan bimbingan/bantuan bahkan arahan secara langsung terhadap pemecahan masalah/kendala/hambatan yang timbul atau dihadapi pada tahap pelaksanaan program. Dengan supervisi ini, target yang diinginkan dalam pelaksanaan program diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan supervisi dilaksanakan dalam bentuk workshop bertempat di sekolah yang bersangkutan dengan melibatkan warga sekolah dan Dinas terkait, yaitu Pengawas dari dinas Kabupaten/Kota, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, guru dan siswa yang terlibat program. Berkaitan dengan diskusi dan pemecahan masalah dalam kegiatan supervisi ini, dapat dilakukan secara kelompok pleno maupun individu tergantung dari kebutuhan dan masalah yang muncul.

Berkaitan dengan supervisi klinis ini, perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam menjalankan supervisi, yaitu:

  • Bimbingan kepada pelaksana program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
  • Hubungan supervisor dengan pelaksana program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris bersifat kolegial dan interaktif.
  • Supervisi bersifat demokratik; kedua belah mengemukan pendapat secara bebas, tetapi keduanya berkewajiban mengkaji pendapat pihak lain untuk mencapai kesepakatan.
  • Supervisi berlangsung dalam suasana intim dan terbuka.
  • Dalam pelaksaan supervisi, masing-masing pihak harus mengutamakan tugas dan tanggung jawabnya.
  • Balikan diberikan dengan segera dan objektif.
  • Balikan harus bermanfaat untuk peningkatan pelaksanaan program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris .

Supervisor yang menjalankan supervisi klinis harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Memahami konsep dan penerapan supervisi;
  • Memahami konsep dan penerapan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris;
  • Dapat membantu menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris;
  • Dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada yang di supervisi.

Dalam kegiatan supervisi klinis ini, aspek-aspek yang perlu mendapat penekanan adalah:

  1. Guru MIPA, mencakup:
  • latar belakang akademik,
  • kemampuan substansi bidang MIPA,
  • kemampuan berbahasa Inggris, misalnya dapat dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa Inggris yang digunakan guru MIPA,
  • kemampuan mengajar MIPA dalam bahasa Inggris, termasuk di dalamnya tahapan-tahapan yang ditempuh dalam langkah-langkah pembelajaran,
  • kemampuan dalam menggunakan multimedia pendukung,
  • upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris terutama terkait dengan ESP (English for Spesific Purposes),
  • tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi.

  1. Guru Bahasa Inggris, mencakup:
  • peran guru bahasa Inggris sebagai anggota Team Teaching dalam pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • kemampuan membimbing kolega untuk meningkatkan English for Math and Science,
  • kemampuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris guru MIPA,
  • tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi.

  1. Siswa, mencakup:
  • kemampuan substansi guru bidang MIPA,
  • kemampuan guru berbahasa Inggris,
  • kemampuan mengajar guru MIPA,
  • kemampuan guru dalam menggunakan multimedia pendukung,
  • tingkat kesulitan materi yang diberikan oleh guru,
  • upaya guru untuk memotivasi siswa berbahasa Inggris di kelas,
  • interaksi siswa-guru dalam pembelajaran,
  • kemampuan siswa dalam bahasa Inggris,
  • kemampuan siswa memahami penjelasan/instrusksi /perintah yang diberikan guru dalam bahasa Inggris,
  • peran guru bahasa Inggris dalam pembelajaran pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris,
  • upaya yang ditempuh siswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,
  • tanggapan siswa terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi siswa.

  1. Kepala Sekolah, meliputi:
  • manajemen sekolah terkait dengan program,
  • dukungan yang diberikan sekolah,
  • upaya meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam berbahasa Inggris,
  • tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi.

  1. Komite Sekolah atau Orang tua siswa, meliputi:
  • dukungan dan peran serta yang diberikan,
  • Tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris.
Sumber:

SMPN 1 Bantul