Minggu, 15 November 2009

Kearifan dari Gontor


Saya melihat buku ini di (Toko Buku Daarut Tauhid Bandung), sungguh sangat tertarik. Kemarin (15-11-2009) saya membacanya sekilas dan tertarik meneliti dan mengembangkannya.

Saya Teringat suatu ketika. Waktu itu ketika masih duduk di kelas 5 sekolah dasar, guru saya (Kalwan, S.Pd.) berkata kepada saya: "Neraskeun Sakolana ka Gontor atuh= melanjutkan sekolahnya Ke-Pesantren Gontor ya!"

Namun apa daya, karena ini merupakan kehendak Yang Maha Kuasa, namun Alhamdulilah saya diberikan kesempatan untuk meneliti dan mengadopsi Karakteristik Pondok Modern ini. Semoga!

Sejarah

Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki sejarah yang panjang, sejak sebelum berdirinya pondok ini, telah berdiri Pondok Tegalsari, kemudian masuk ke masa Pondok Gontor lama, yang didirikan oleh Kyai Sulaiman Jamaluddin. Setelah redupnya pondok ini pada generasi ketiga yang dipimpin oleh Kyai Santoso Anom Besari, datanglah masa Pondok Gontor baru yang dimulai oleh KH. Ahmad Sahal, KH. Ahmad Fananie dan KH. Imam Zarkasyi.

Hingga saat ini, Pondok Modern Darussalam Gontor telah memasuki era kepemimpinan generasi kedua, yang dipimpin oleh KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, KH. Hasan Abdullah Sahal, dan KH. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag.


Pondok Modern mengambil jiwa pendidikan pondok sebagai landasan ialah: keikhlasan, kesederhanaan, kebebasan, menolong diri sendiri, dan ukhuwwah Diniyah.

Jiwa pendidikan Pondok ini telah berabad-abad lamanya tertanam di dalam alam pendidikan Indonesia, dan merupakan pendidikan asli yang terdapat di negeri ini. Hanya sistem dan isi pelajarannya, sekarang perlu diubah dan dibidangnya perlu diperluas, disesuaikan dengan kemajuan zaman. Perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

MEMBENTUK MENTAL DAN KARAKTER (CHARACTER BUILDING)

Di dalam kehidupan masyarakat, faktor akhlaq anggotanya merupakan salah satu faktor yang menentukan corak kehidupan masyarakat tersebut. Di Pondok Modern pendidikan akhlaq atau pembentukan mental/karakter ini sangat diutamakan.


Pendidikan yang ada di Pondok Modern ialah pendidikan KEMASYARAKATAN. Segenap pelajar berlatih memperhatikan dan mengerjakan hal-hal yang nanti akan dialami di dalam masyarakat . sesuatu yang akan diselengggarakan dengan mengingat hal-hal yang akan dijumpai oleh para pelajar di dalam masyarakat.
Semua pelajar dididik agar mempunyai rasa cinta kepada masyarakat dan rasa cinta berkorban untuk masyarakat, khususnya masyarakat Islam. Kurangnya atau hilangnya sifat-sifat serupa itulah yang menyebabkan kemunduran ummat Islam dewasa ini.


Di samping itu, pelajar dididik kesederhanaan dan keikhlasan di dalam hatinya. Kesederhanaan dan keikhlasan akan menimbulkan keberanian untuk hidup, kepercayaan kepada diri sendiri, serta kejujuran. Sifat-sifat ini sangat diperlukan dan dihargai oleh masyarakat.

Di Pondok Modern ini semua pelajar diberi kebebasan seluas mungkin, akan tetapi mereka dididik bertanggung jawab, semboyan bagi setiap pelajar Pondok Modern ialah:


- Berbudi Tinggi
- Berbadan sehat
- Berpengetahuan luas
- Berfikiran bebas

Hal-hal tersebut di atas benar-benar dipraktekkan oleh pelajar-pelajar Pondok Modern, dengan organisasi pelajarnya yang mengatur segala aktivitas mereka. Segala sesuatu mengenai kehidupan para pelajar diatur dan diselenggarakan oleh mereka sendiri dengan cara yang demokratis, gotong royong, dalam suasana ukhuwwah diniyah yang mendalam, dan kesemuanya itu tidak lepas dari pengawasan dan bimbingan pengasuh-pengasuhnya.

KEMAJUAN YANG MEYAKINKAN

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya Pondok Modern telah mencatat kemajuan-kemajuan yang menyakinkan masa depannya. Mula-mula pada tahun 1926 didirikan Sekolah Dasar atau ibtidaiyah dengan nama TARBIYATUL ATHFAL (TA). Tingkat dasar ini berjalan dengan baik dan berkembang meluas ke daerah-daerah sekitar, sebagai cabang dari Tarbiyatul Atfhal Darussalam Gontor.

Sepuluh tahun kemudian didirikan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA atau TSANAWIYAH ULA, yang kemudian disempurnakan dengan mengadakan SEKOLAH MENENGAH TINGKAT ATAS atau ‘ALIYAH berbentuk Sekolah Guru Atas dengan nama “KULLIYATU-L- MU‘ALIMIN AL-ISLAMIYAH” (KMI). Di dalamnya, diajarkan pelajaran agama, umum, dan bahasa asing.

Setelah mendirikan KMI, untuk sementara TA terpaksa dilepaskan dan masing-masing berdiri sendiri di luar Pondok Modern Darussalam Gontor. Hal ini terpaksa dilakukan untuk memusatkan perhatian ke arah langkah yang meningkat.

Pada tahun 1940 didirikan tingkat yang lebih tinggi dari KMI yaitu Sekolah Guru Tinggi (BI) Agama dan Bahasa Arab dengan maksud untuk mencukupi hajat masyarakat akan kekurangan guru di Sekolah-sekolah Menengah pada umumnya. Tetapi tingkat ini hanya berlangsung sampai tahun 1945, disebabkan oleh pergolakan di tanah air. Pada tahun itu, pemuda-pemuda Pondok Modern, terutama dari tingkat atas, banyak yang meninggalkan pondoknya dan aktif dalam revolusi fisik mengusir penjajah.

Baru, pada akhir tahun 1963, tingkat tinggi itu dibuka kembali, dengan mendirikan PERGURUAN TINGGI “DARUSSALAM”. Untuk pertama kali, dibuka dua fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah dan fakultas Ushuluddin.

SINTESA EMPAT UNSUR

Sejak berdirinya sampai sekarang, Pondok Moden Gontor telah mengalami perkembangan yang menggembirakan, akan tetapi apa yang dicapai sampai sekarang ini, barulah merupakan tarap permulaan menuju cita-cita yang telah sejak dahulu menjadi idaman hati pendirinya, ialah ide sintesa antara:

1. AL-AZHAR di Republik persatuan Arab, dengan kubu pertahanan Islamnya, wakafnya yang luas dan keabadiaanya;

2. Pondok SYANGGIT di Afrika dengan kedermawanan pengasuhnya sampai segala ongkos hidup mahasiswa ditanggung oleh Pondoknya pula;

3. ALIGARH di India, dengan modernisasinya atau Revival of Islam-nya;

4. ANTINIKETAN á la Rabindranat Tagore di India, dengan kesederhanaan dan kedamaiannya.

Dengan sintesa antara keempat unsur tersebut, Pondok Modern bermaksud mencetak muballigh-muballigh dan sarjana-sarjana muslim yang komplit, cakap, dan tangguh yang akan berkhidmat kepada masyarakat.

Usaha menuju cita-cita tersebut senantiasa dilakukan meskipun berjalan lambat. Sebab, sejak dahulu Pondok Modern berdiri di atas kaki sendiri sebagai usaha SWASTA sepenuhnya, dan tidak berada di bawah naungan sesuatu Partai Politik atau golongan pun. Tetapi, para pengasuh Pondok Modern yakin, bahwa pada waktunya, tujuan itu dapat dicapai.

YAKIN AKAN PERTOLONGAN ALLAH SWT

Pondok Modern Darussalam Gontor didirikan tanpa modal material, kecuali sebuah masjid yang sudah sangat tua dan sebidang tanah, warisan (peninggalan) dari pengemudi (Kyai) Pondok yang lalu.

Oleh pendiri Pondok Modern Gontor (yakni Trimurti: Ahmad Sahal, Zainuddin Fanani, dan Imam Zarkasyi), harta warisan dari orang tua beliau-beliau itu dan juga semua harta milik Pondok Modern Gontor kemudian, DIWAKAFKAN GUNA KEPENTINGAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN ISLAM dengan harapan mudah-mudahan menjadi amal jariyah bagi beliau-beliau dan orang tua beliau dan bagi semua yang turut berjasa kepada Pondok Modern Gontor.

Modal utama guna mendirikan Pondok Modern ini ialah: Do‘a ke hadirat Allah Yang Maha Pemurah. Dan, alhamdulillah, Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada Pondok Modern Gontor. Dengan pertolongan Allah SWT, setelah Pondok Modern Gontor ini maju mulailah terbuka hati beberapa badan (organisasi) dan dermawan muslim untuk membantu usaha Pondok Modern Gontor, begitu juga Pemerintah Republik Indonesia telah mulai menaruh perhatian kepada usaha Pondok Modern Gontor. Hal itu merupakan kesyukuran bagi Pondok Modern Gontor, sebab dengan bantuan itu berarti akan mempercepat dan menambah hasil usaha Pondok Modern Gontor.

BANTUAN LUAR NEGERI

Masyarakat Indonesia mulai memperhatikan sungguh-sungguh kepada usaha-usaha yang dilakukakan oleh Pondok Modern Gontor, dan mulai memberikan bantuan yang memajukan usaha tersebut. Di samping itu, Pondok Modern Gontor juga sudah pernah mendapat bantuan dari LUAR NEGERI, yaitu dari Republik Persatuan Arab berupa bea-siswa, buku-buku dan tenaga ahli untuk mengajar Agama dan Bahasa Arab, serta Kerajaan Saudi Arabia berupa bea-siswa dan buku-buku, bantuan-bantuan itu, di antaranya disalurkan melalui Departemen Agama Republik Indonesia.

Bantuan-bantuan itu, dari manapun juga datangnya, dapat diterima oleh Pondok Modern Gontor, asal saja tidak mengikat.

Mengingat tujuan yang hendak dicapai, maka hajat Pondok Modern Gontor masih banyak dan masih jauh dari kecukupan. Apa yang telah dicapai sekarang ini, meskipun banyak orang yang terpesona dan sudah merasa puas sebenarnya barulah merupakan langkah permulaan atau persiapan untuk mencapai tujuan yang jauh.

Para Pengasuh Pondok Modern Gontor tetap yakin kepada pertolongan Allah yang Maha Kuasa, bahwa Allah akan mengetuk hati sanubari kaum muslimin, untuk berlomba di jalan Allah, menanam amal jariyah di Pondok Modern Gontor. Sebab usaha yang dilakukan oleh Pondok Modern Gontor bukanlah untuk kepentingan pribadi pengasuh-pengasuhnya, melainkan semata-mata untuk menegakkan Kalimat Ilahi, untuk keselamatan dan kesejahteraan Ummat.
Dan pengorbanan apakah yang pasti dapat diharapkan buahnya yang memuaskan, kecuali amal jariyah.

Buku yang ditulis oleh Tasirun Sulaiman ini benar-benar memberikan inspirasi bagi orang-orang yang haus akan contoh teladan dari orang-orang yang memang memiliki keteladanan itu sendiri, dan buku ini mampu menyajikannya dengan menghadirkan tokoh KH Ahamd Sahal dan K.H. Imam Zarkasyi sang pendiri Gontor. Sepintas buku Wisdom of gontor ini tak lebih layaknya buku sejarah gontor yang sesuai jika disampaikan kepada seluruh keluarga besar gontor. Tapi dengan membaca keseluruhan isi dan memikirkan nilai-nilai sebenarnya yang disampaikan sang penulis maka semua umat muslim di negeri ini dapat dikatakan rugi jika tidak membacanya.

Mutiara-mutiara gontor yang disajikan dalam buku ini disajikan oleh Tasirun Sulaiman untuk mengajak pembaca agar berpikir lebih bijak khususnya dalam menyikapi perbedaan-perbedaan ideologi dan pemahaman yang sering terjadi di sekitar kita. Trimurti memberikan contoh yang sangat kompleks tentang bagaimana seharusnya islam diterapkan dalam kehidupan.

Di antaranya adalah dalam hal Kebersamaan, dengan menjadikan kitab bidayatul mujtahid sebagai contoh konkrit dari sesepuh islam jaman dulu, kebersamaan atau toleransi menjadi fokus para pendiri Gontor. Contoh kesederhanaan dengan bukti keseharian keduanya sebagai orang yang jauh dari jeratan melik dan kerakusan. Bahkan K.H. Imam Zarkasyi tetap konsisten dengan box toyota kijang dan Daihatsu Hijau milik beliau. Contoh keikhlasanpun diajarkan dengan elok, kedua Kiai tak hanya mengajar di ruang-ruang kelas, melainkan seberapa jauh kedekatan emosi yang diharapkan oleh santri-santri selalu dapat terpenuhi, waktu mereka telah direlakan untuk santri dan umat.

Tentang Ketegaran?. Atas pemikiran K.H Ahmad Sahal dan K.H Imam Zarkasyi, Gontor menjadi pusat perhatian saat itu, terobosan-terobosan yang diajarkan dalam pondok pesantren modern ini mencengangkan tidak hanya bagi tokoh-tokoh islam indonesia melainkan juga beberapa negara timur tengah dan juga barat. Untuk menjadi seperti itu bukanlah mudah. Walaupun keraguan dan kekhawatiran sempat terjadi di kalangan masyarakat, namun dengan keyakinan yang kuat sang Kiai mampu mengiring Gontor menghasilkan para alumni yang dibutuhkan oleh negeri ini.

Sedangkan pengorbanan, nyawa jadi taruhan mereka sang pendiri Gontor. Semua nilai-nilai nyaris mampu dicontohkan dengan baik. Ketegaran dan kuatnya tekad K.H. Ahmad sahal dan K.H. Zarkasyi dalam memperjuangkan agar Gontor dapat tetap hidup dan menjadi perekat umat memberikan nilai kekuatan tersendiri bagi para keluarga besar gontor, namun tidak puas hanya sampai di situ tujuan yang diharapkan oleh kedua pendiri gontor itu, kematianpun ibarat kue yang pantas diperebutkan demi tumbuhnya nilai-nilai islam yang menyejukkan semua golongan tanpa adanya prasangka-prasangka dan sikap ke-akuan yang tinggi di nusantara.

“Sebagai perekat umat”, itulah yang diharapkan dari para lulusan Gontor. Namun itu jugalah yang hendaknya jadi moto semua lembaga-lembaga islam di negeri ini, khususnya pondok-pondok pesantren. Dengan menyebutkan satu demi satu nama-nama lulusan Gontor dan pencapaian-pencapaian gemilang mereka serta bagaimana menyikapi perbedaan peran mereka dalam berkontribusi pada umat, Tasirun tidak hanya ingin memotivasi santri-santri yang tengah berada di lembaga itu melainkan juga berpesan kepada seluruh pembaca bahwa setidaknya harapan dari para pendiri Gontor telah menemukan awal wujudnya.

Sisi-sisi positif sangat tergambar dengan jelas dalam buku ini, penulis lebih banyak menampakkan kegemilangan pencapaian para alumni Gontor. Kritik dan permasalahan seolah tak pernah terjadi di Gontor, melainkan sedikit. Sejatinya, kesuksesan dan gemerlapnya pencapaian para alumni tidak akan lepas dari kesuksesan mereka dalam menghadapi setiap masalah saat berada di Gontor. Selain itu, penggunaan bahasa yang dilatarbelakangi pengalaman penulis sebagai santri Gontor cenderung sulit dipahami oleh mereka yang tidak pernah mengenyam di sana, begitu juga masyarakat pedesaan yang sebenarnya banyak di antara mereka yang menitipkan anak mereka di Gontor.


Hairul Muslimna
Mahasiswa dan Santri PonPes Universitas Islam Indonesia (UII)
Di Yogyakarta

Sumber:

http://gontor.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=67&Itemid=53

Rabu, 21 Oktober 2009

Kurikulum Kewirausahaan

Sekolah Menengah Pertama Pusat Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan


Pengembangan Kurikulum Ekonomi Syariah untuk Tingkat Sekolah Menengah Pertama

Senin, 21 September 2009

Pusat Pengembangan Akhlakul Karimah

Sekolah Menegah Pertama Percontohan Pengembangan Kurikulum Akhlakul Karimah
(Pendidikan Karakter)

Dr. Attabiq Luthfi, MA

Oleh:

Dr. Attabiq Luthfi, MA

Pria kelahiran Cirebon ini berlatar belakang pendidikan dari Pondok Modern Gontor, Jawa Timur. Setelah itu melanjutkan pendidikan ke S1 di Islamic University, Madinah KSA, S2 di Universitas Kebangsaan Malaysia, dan S3 di universitas yang sama. Saat ini bekerja sebagai dosen di Pasca Sarjana STAIN Cirebon, UIJ, SEBI, dan Ma'had Nuaimy.

“Jadilah engkau pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh”. (Al-A’raaf: 199)

Ayat ini menurut Az-Zamaksyari dan Ibnu Asyur termasuk kategori “Ajma’u Ayatin fi Makarimil Akhlak”, ayat yang paling komprehensif dan lengkap tentang bangunan akhlak yang mulia, karena bangunan sebuah akhlak yang terpuji tidak lepas dari tiga hal yang disebutkan oleh ayat diatas, yaitu mema’afkan atas tindakan dan prilaku yang tidak terpuji dari orang lain, senantiasa berusaha melakukan dan menyebarkan kebaikan, serta berpaling dari tindakan yang tidak patut.

Imam Ar-Razi pula memahami ayat ini sebagai manhaj yang lurus dalam bermu’amalah dengan sesama manusia yang jelas menggambarkan sebuah nilai akhlak yang luhur sebagai cermin akan keluhuran ajaran Islam, terutama di tengah ketidak menentuan bangunan akhlak umat ini.

Secara tematis, mayoritas tema surah Al-A’raaf memang berbicara tentang prilaku dan perbuatan tidak bermoral dan jahil orang-orang musyrik, maka menurut Ibnu ‘Asyur, sesungguhnya ayat ini merupakan solusi yang ditawarkan oleh Al-Qur’an atas perilaku umumnya orang-orang musyrik. Bahkan posisi ayat ini yang berada di akhir surah Al-A’raaf sangat tepat dijadikan sebagai penutup surah dalam pandangan Sayid Quthb dalam tafsir Fi Dzilalil Qur’an karena merupakan arahan dan taujih langsung Allah swt kepada Rasul-Nya Muhammad saw dan orang-orang yang beriman bersama beliau saat mereka berada di Makkah dalam menghadapi kebodohan dan kesesatan orang-orang jahiliyah di Makkah pada periode awal perkembangan Islam.

Berdasarkan tematisasi ayat yang berbicara tentang akhlak mema’afkan, maka ayat yang mengandung perintah mema’afkan ternyata ditujukan khusus untuk Rasulullah SAW sebagai teladan dalam sifat ini. Dalam surah Al-Baqarah: 109 misalnya, Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad saw agar tetap menjunjung tinggi akhlak mema’afkan kepada setiap yang beliau temui dalam perjalanan dakwahnya. Allah swt berfirman, “Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

Bahkan dalam surah Ali Imran: 159, Allah menggambarkan rahasia sukses dakwah Rasulullah saw yang dianugerahi nikmat yang teragung dari Allah swt yaitu nikmat senantiasa bersikap lemah lembut, lapang dada dan mema’afkan terhadap perilaku kasar orang lain , “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.

Secara redaksional, perintah mema’afkan dalam ayat Makarimil Akhlak di atas bersifat umum dalam segala bentuknya. Ibnu ‘Asyur menyimpulkan hal tersebut berdasarkan analisa bahasa pada kata “Al-Afwu” yang merupakan lafadz umum dalam bentuk “ta’riful jinsi” (keumuman dalam jenis dan bentuk mema’afkan). Mema’afkan disini bisa diartikan sebagai sikap berlapang dada, tidak membalas prilaku buruk orang, bahkan mendoakan kebaikan untuk mereka. Namun tetap keumuman Al-Afwu disini tidak mutlak dalam setiap keadaan dan setiap waktu, seperti terhadap orang yang membunuh sesama muslim dengan sengaja tanpa alasan yang benar, atau terhadap orang yang melanggar aturan Allah swt secara terang-terangan berdasarkan nash Al-Qur’an dan hadits yang mengecualikan keumuman tersebut.

Demi keutamaan dan keagungan kandungan ayat diatas, Rasulullah saw menjelaskannya sendiri dalam bentuk tafsir nabawi yang tersebut dalam musnad Imam Ahmad dari Uqbah bin Amir, bahwa Rasulullah saw pernah memberitahukan kepadanya tentang kemuliaan akhlak penghuni dunia. Rasulullah saw berpesan: “Hendaklah kamu menghubungkan tali silaturahim dengan orang yang justru berusaha memutuskannya, memberi kepada orang yang selalu berusaha menghalangi kebaikan itu datang kepadamu, serta bersedia mema’afkan terhadap orang yang mendzalimimu”.

Penafsiran Rasulullah saw terhadap ayat diatas sangat jelas korelasinya. Seseorang yang menghubungkan silaturahim kepada orang yang memutuskannya berarti ia telah mema’afkan. Seseorang yang memberi kepada orang yang mengharamkan pemberian berarti ia telah datang kepadanya dengan sesuatu yang ma’ruf. Serta seseorang yang memaafkan kepada orang yang telah berbuat aniaya berarti ia telah berpaling dari orang-orang yang jahil.

Bahkan secara aplikatif, perintah ayat ini mampu membendung emosi Umar bin Khattab saat mendengar kritikan pedas Uyainah bin Hishn atas kepemimpinan Umar. Uyainah berkata kepada Umar, “Wahai Ibnu Khattab, sesungguhnya engkau tidak pernah memberi kebaikan kepada kami dan tidak pernah memutuskan perkara kami dengan adil”. Melihat reaksi kemarahan Umar yang hendak memukul Uyainah, Al-Hurr bin Qays yang mendampingi saudaranya Uyainah mengingatkan umar dengan ayat Makarimil Akhlak, “Ingatlah wahai Umar, Allah telah memerintahkan nabi-Nya agar mampu menahan amarah dan mema’afkan orang lain. Sungguh tindakan engkau termasuk prilaku orang-orang jahil”. Kemudian Al-Hurr membacakan ayat ini. Seketika Umar terdiam merenungkan ayat yang disampaikan oleh saudaranya. Dan semenjak peristiwa ini, Umar sangat mudah tersentuh dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang menegur tindakan atau prilakunya yang kurang terpuji. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas).

Sungguh dalam keseharian kita, di sekeliling kita, tipologi orang-orang jahil, orang-orang yang mengabaikan aturan, norma dan nilai-nilai kebaikan Islam akan sering kita temui. Jika sikap yang kita tunjukkan kepada mereka juga mengabaikan aturan Allah swt, maka bisa jadi kita memang termasuk kelompok orang-orang jahil seperti mereka. Namun kita berharap, mudah-mudahan nilai spritualitas dan moralitas yang telah tertanam selama proses madrasah Ramadhan masih tetap membekas dan mewarnai sikap dan prilaku kehidupan kita, sehingga tampilan akhlak yang mulia senantiasa menyertai ucapan, sikap dan tindakan kita terhadap sesama, untuk kebaikan bersama umat. Allahu A’lam.

Wallohulam Bissawab

Selasa, 18 Agustus 2009

Pusat Pengembangan Akhlakul Karimah

Sekolah Menegah Pertama Percontohan Pengembangan Kurikulum Akhlakul Karimah
(Pendidikan Karakter)

Judul Buku : Membentuk Karakter Cara Islam
Penulis : M. Anis Matta
Penerbit : Al-I’tishom Cahaya Umat, Jakarta
Tahun : 2002
Ukuran Buku : 90 hal; 12,5 cm x 19 cm
ISBN : 979-3071-11-7
Edisi Cetakan : Cetakan ketiga, Mei 2003
Peringkas : Evyta Ar
Bahasa : Indonesia



Anda pernah mendengar kata “split personality”? atau kepribadian yang terpecah? Maka semua itu berhubungan dengan proses pembentukan karakter dan moral seorang manusia. Karakter yang ada di dalam dirinya. Maka buku ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan karakter manusia dan proses pembentukannya, serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk membentuk karakter cara islam.

Krisis Moral dan Kepribadian

Kita hidup dalam sebuah dunia yang gelap, dimana setiap orang meraba-raba, namun tidak menemukan denyut nurani, tidak merasakan sentuhan kasih, dan tidak melihat sorot mata persahabatan yang tulus, dalam hal ini masyarakat mungkin mengalami krisis moral. Krisis moral dapat ditandai oleh dua gejala yaitu tirani dan keterasingan. Tirani merupakan gejala dari rusaknya perilaku sosial, sedangkan keterasingan menandai rusaknya hubungan sosial.

Penyebab terjadinya krisis moral adalah :
    1. Adanya penyimpangan pemikiran dalam sejarah pemikiran manusia yang menyebabkan paradoks antarnilai, misalnya etika dan estetika

    2. Hilangnya model kepribadian yang integral, yang memadukan kesalihan dengan kesuksesan, kebaikan dengan kekuatan, dan seterusnya
    3. Munculnya antagonisme dalam pendidikan moral
    4. Lemahnya peranan lembaga sosial yang menjadi basis pendidikan moral
Krisis moral ini menimbulkan begitu banyak ketidakseimbangan di dalam masyarakat yang tentunya tidak membuat masyarakat bahagia. Maka solusi yang sangat tepat bagi masalah ini hanya satu yaitu : Kembali menempuh jalan Allah (SWT), kembali kepada jalan islam. “Maka, barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak pula mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah : 38)


Akhlak Dalam Semua Sisi Kehidupan

Akhlak adalah nilai pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural, dan refleks. Jadi, jika nilai islam mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka perintah beramal shalih pun mencakup semua sektor kehidupan manusia itu.


Akhlak = Iman + Amal Shalih

Maka akhlak Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki individu manusia dan merekonstruksi visi, membangun mentalitas, serta membentuk akhlak dan karakternya. Demikianlah, Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki masyarakat manusia dan mereformasi sistem, serta membangun budaya dan mengembangkan peradabannya.


Walaupun islam merinci satuan akhlak terpuji, namun dengan pengamatan mendalam, kita menemukan satuan tersebut sesungguhnya mengakar pada induk karakter tertentu. Sedangkan akhlak tercela seperti penyakit syubhat dan syahwat, sama bersumber dari kelemahan akal dan jiwa.


Pembentukan prilaku

Faktor-faktor pembentuk perilaku antara lain :

Faktor internal :

    1. Instink biologis, seperti lapar, dorongan makan yang berlebihan dan berlangsung lama akan menimbulkan sifat rakus, maka sifat itu akan menjadi perilaku tetapnya, dan seterusnya
    2. Kebutuhan psikologis, seperti rasa aman, penghargaan, penerimaan, dan aktualisasi diri
    3. Kebutuhan pemikiran, yaitu akumulasi informasi yang membentuk cara berfikir seseorang seperti mitos, agama, dan sebagainya

Faktor eksternal
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sosial
3. Lingkungan pendidikan

Islam membagi akhlak menjadi dua yaitu :

    1. fitriyah, yaitu sifat bawaan yang melekat dalam fitrah seseorang yang dengannya ia diciptakan, baik sifat fisik maupun jiwa.
    2. Muktasabah, yaitu sifat yang sebelumnya tidak ada namun diperoleh melalui lingkungan alam dan sosial, pendidikan, pelatihan, dan pengalaman

Proses pembelajaran

Dalam konsep Islam, karakter tidak sekali terbentuk, lalu tertutup, tetapi terbuka bagi semua bentuk perbaikan, pengembangan, dan penyempurnaan, sebab sumber karakter perolehan ada dan bersifat tetap. Karenanya orang yang membawa sifat kasar bisa memperoleh sifat lembut, setelah melalui mekanisme latihan. Namun, sumber karakter itu hanya bisa bekerja efektif jika kesiapan dasar seseorang berpadu dengan kemauan kuat untuk berubah dan berkembang, dan latihan yang sistematis.


Tahapan perkembangan perilaku

Tahap I (0 – 10 tahun)
Perilaku lahiriyah, metode pengembangannya adalah pengarahan, pembiasaan, keteladanan, penguatan (imbalan) dan pelemahan (hukuman), indoktrinasi

Tahap II ( 11 – 15 tahun)
Perilaku kesadaran, metode pengambangannya adalah penanaman nilai melalui dialog, pembimbingan, dan pelibatan

Tahap III ( 15 tahun ke atas)
Kontrol internal atas perilaku, metode pengembangannya adalah perumusan visi dan misi hidup, dan penguatan tanggung jawab kepada Allah (SWT)

Ambivalensi Kejiwaan Manusia

Ambivalensi adalah dua garis jiwa yang berbeda bahkan berlawanan, namun saling berhadapan. Fungsinya :

    1. Merekatkan sisi-sisi kepribadian manusia tetap utuh
    2. Memperluas wilayah kepribadian manusia dengan tetap menjaga pusat keseimbangannya
    3. Menjaga dinamika perkembangan jiwa manusia

Seseorang akan memiliki tingkat kesehatan mental yang baik, jika garis jiwa yang ambivalen berjalan dan bergerak secara harmonis, seakan simfoni indah orkestra handal. Maka langkah yang harus ditempuh agar simfoni tersebut mengalun indah dan harmonis adalah :

    1. Atur posisi dan komposisi garis jiwa itu secara benar, dan hilangkan semua kecenderungan jiwa yang salah
    2. Berikan atau tentukan arah kecenderungan jiwa secara benar dan natural.
    3. Lihat ekspresinya dalam bentuk sikap dan perilaku kesehariannya

Garis jiwa yang ambivalen ada dalam diri manusia sejak ia lahir sampai ia mati, melekat, dan mewarnai semua sisi kehidupannya. Walaupun demikian, tetap ada perbedaan mendasar tentang objek dan alasan yang melahirkan garis jiwa menjadi perilaku, pada tahapan usia yang berbeda pula.

Pembentukan Kepribadian

Kepribadian terbentuk setelah melalui proses :

    1. Adanya nilai yang diserap seseorang dari berbagai sumber, mungkin agama, ideologi, dan sebagainya
    2. Nilai membentuk pola pikir seseorang yang secara keseluruhan ke luar dalam bentuk rumusan visinya
    3. Visi turun ke wilayah hati dan membentuk suasana jiwa yang secara keseluruhan keluar dalam bentuk mentalitas
    4. Mentalitas mengalir memasuki wilayah fisik dan melahirkan tindakan yang secara keseluruhan disebut sikap
    5. Sikap yang dominan dalam diri seseorang secara kumulatif mencitrai dirinya adalah kepribadian

Tiga langkah merubah karakter

1. Terapi kognitif
Cara yang paling efektif untuk memperbaiki karakter dan mengembangkannya adalah dengan memperbaiki cara berfikir

Langkah :
Pengosongan, berarti mengosongkan benak kita dari berbagai bentuk pemikiran yang salah, menyimpang, tidak berdasar, baik dari segi agama maupun akal yang lurus

Pengisian, berarti mengisi kembali benak kita dengan nilai-nilai baru dari sumber keagamaan kita, yang membentuk kesadaran baru, logika baru, arah baru, dan lensa baru dalam cara memandang berbagai masalah

Kontrol, berarti kita harus mengontrol pikiran-pikiran baru yang melintas dalam benak kita, sebelum berkembang menjadi gagasan yang utuh
Doa, berarti bahwa kita mengharapkan unsur pencerahan Ilahi dalam cara berfikir kita

2. Terapi mental
Warna perasaan kita adalah cermin bagi tindakan kita. Tindakan yang harmonis akan mengukir lahir dari warna perasaan yang kuat dan harmonis

Langkah :


Pengarahan, berarti perasaan-perasaan kita harus diberi arah yang jelas, yaitu arah yang akan menentukan motifnya. Setiap perasaan haruslah mempunyai alasan lahir yang jelas. Itu hanya mungkin jika perasaan dikaitkan secara kuat dengan pikiran kita

Penguatan, berarti kita harus menemukan sejumlah sumber tertentu yang akan menguatkan perasaan itu dalam jiwa kita. Ini secara langsung terkait dengan unsur keyakinan, kemauan, dan tekad yang dalam yang memenuhi jiwa, sebelum kita melakukan suatu tindakan.

Kontrol, berarti kita harus memunculkan kekuatan tertentu dalam diri yang berfungsi mengendalikan semua warna perasaan diri kita

Doa, berarti kita mengharapkan adanya dorongan Ilahiyah yang berfungsi membantu semua proses pengarahan, penguatan, dan pengendalian bagi mental kita


3. Perbaikan fisik


Sebagaimana ahli kesehatan mengatakan bahwa dasar-dasar kesehatan itu tercipta melalui perpaduan yang baik antara tiga unsur :
    1. Gizi makanan yang baik dan mencukupi kebutuhan
    2. Olahraga yang teratur dalam kadar yang cukup
    3. Istirahat yang cukup dan memenuhi kebutuhan relaksasi tubuh
Hadist riwayat Imam Ahmad :
Rasulullah berkata, “Inginkah kalian kuberitahu tentang siapa dari kalian yang paling kucintai dan akan duduk di majelis terdekat denganku di hari kiamat?”
Kemudian Rasul mengulanginya sampai tiga kali, dan sahabat menjawab “Iya, ya rasulullah !” Lalu rasul bersabda, “Orang yang paling baik akhlaknya.”

Pada kesempatan kali ini, saya juga membuat ringkasan bukunya dalam format pdf. Anda bisa mengunduhnya secara gratis. Dan jika anda ingin mempublikasikannya kembali, dengan segala kerendahan hati, harap mencantumkan link web ini, terimakasih.

Selasa, 21 Juli 2009

MANAJEMEN PELAKSANAAN RSBI

MANAJEMEN PELAKSANAAN RSBI
SMP NEGERI 1 BANTUL

oleh: BAMBANG EDY S.,MPd

STRATEGI SEKOLAH


• Penetapan standar kompetensi lulusan yang bertaraf internasional
• Pembuatan dokumen kurikulum internasional
• Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan yang mampu berkomunikasi dengan bahasa inggris dan ICT
• Peningkatan kualitas Proses Belajar Mengajar yang berbasis ICT dengan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum internasional
• Peningkatan kelengkapan fasilitas sekolah yang mendukung program SBI (memenuhi 8 SNP + X)
• Peningkatan standar pembiayaan siswa sesuai dengan standar internasional(SSN=2,9 jt, SBI=6 jt/siswa/tahun)
• Penetapan sistem penilaian dengan standar internasional

INDIKATOR VISI


VISI : Unggul dalam prestasi terampil berdasarkan Imtaq selalu terdepan menuju SBI
• Unggul dalam standar kompetensi lulusan bertaraf internasional
• Memiliki kurikulum yang bertaraf internasional
• Proses Belajar Mengajar yang berbasis ICT
• SDM Tenaga Kependidikan dan Pendidik yang bertaraf int
• Fasilitas sekolah yang lengkap (skrg blm) dan bertaraf internasional
• Unggul Dalam Manajemen Pengelolaan yang berbasis Manajemen Berbasis Sekolah/MBS dengan pola ICT
• Standar Biaya Pendidikan yang sesuai dengan Standar Internasnal
• Memiliki model sistem penilaian yang bertaraf internasional

MISI SEKOLAH


• Tercapainya standar kompetensi lulusan yang bertaraf internasional
• Terwujudnya seperangkat kurikulum yang bertaraf internasional
• Tercapainya mutu SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang bertaraf internasional(min S1, mampu b.inggris, menguasai ICT (International Communication and Tehknology). SMP 1 BTL masih kurang 2 TU yg ahli akutansi S1, 1 gr b.inggg S1, 1 gr Komp S1, 2 Laboran, 1 Pustakawan PNS S1,
• Terpenuhinya Fasilitas pokok sekolah yang bertaraf internasional
• Terwujudnya model manajemen berbasis sekolah secara penuh dengan pola berbasis ICT dan SIM (Sistem Informasi Manajemen)
• Tercapainya standar biaya siswa sekolah yang sesuai dengan standar internasional (6 juta/siswa/tahun)
• Memberi kesempatan kepada siswa miskin tapi cerdas
• Terwujudnya model sistem penilaian dengan standar internasional

KURIKULUM


• KTSP ( KELAS 7, 8, 9 )
• KURIKULUM SNP + X (Bagi siswa kelas RSBI skrg kls.7/4 kls. 8/2 kls, 9 Biling)

MODEL PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
• CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
• BELAJAR TUNTAS ( M. LEARNING )
• PAIKEM(pemb aktif inov kreatf meny)
• JOYFULL LEARNING
• LEARNING COMUNNITY ( KOMUNITAS PEMBELAJARAN )

MODEL PENILAIAN
PBK ( PENILAIAN BERBASIS KELAS )
• FORTO POLIO
• UNJUK KERJA
• TUGAS-TUGAS
• ULANGAN HARIAN
• MID SEMESTER
• ULANGAN SEMESTER
• PENUGASAN
• DISKUSI DAN PRESENTASI
• ULANGAN KENAIKAN KELAS
• UJIAN NASIONAL DAN USEK
• UJIAN BILINGUAL
• REMIDIAL

PROGRAM LAYANAN SISWA
• MOVING STUDENTS SEMESTER CLASS
• REMIDIAL
• KLINIK PEMBELAJARAN
• PEMBELAJARAN TERBIMBING
• KONSELING
• PENGAYAAN
• PELAJARAN TAMBAHAN BAGI SISWA KELAS 7 & 8 SATU MINGGU 1X, KELAS 9 SATU MINGGU 3X, Bhs.Ingg bg kls RSBI
• PBM BERBASIS ICT
• LAYANAN PERPUSTAKAAN PUKUL 06.30 s.d 16.00 WIB

KULTUR SEKOLAH
• Melaksanakan Tata krama dan tata tertib bagi kehidupan sosial di sekolah bagi kepala sekolah, Guru, Staf/TU, Siswa
• Melaksanakan 4S (Seyum,Salam,Sapa,Sopan + Sun tangan kepada Guru dan Orangtua/ Tamu)
• Peduli dan berbudaya Lingkungan
• Hidup bersih (lingkungan sekolah bebas sampah)
•Menggunakan WC dan Toilet seperti dirumah sendiri (disiram sampai bersih, diberi wewangian), cleaning service selalu standby
•Infak setiap hari jum’at
• Sholat Dzuhur
• Sholat Jum’at
• Keputrian (setiap jum’at, bersamaan dengan kegiatan Jum’atan)
• Gebyar JUMSIH/Jum’at Bersih dan Senam
• Kultum di masjid sekolah setiap hari …..diatur oleh guru agama
• Kegiatan Ibadah agama Katolik/ Kristen / Budha
• English Day
• One Day Spiking Engglish tiap Jum’at, berbahasa jawa tiap sabtu

PROGRAM UNGGULAN
• Moving Students semester class
• Kelas Bilingual
• ADIWIYATA (sekolah peduli dan berbudaya lingkungan/ perwujudan Sekolah Sehat)
• Koalisi Nasional
• SSN (Sekolah Standar Nasional)
• RSBI (Rints Sekolah Berstandar Internasional)
• SMP Negeri 1 Bantul sebagai Pusat Sumber Belajar
• SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SARANA PENDUKUNG PEMBELAJARAN
• PERPUSTAKAAN (masih perlu perluasan+buku)
• LABORATORIUM BAHASA (perlu tamb rg dan alt)
• LABORATORIUM IPA (tambhn ruang, 2 guru dan alat)
• LABORATORIUM KOMPUTER (perlu tambh rg/alt d 1 gr pns)
• INTERNET semua ruang yg ada komputernya
• LAB. BAHASA DAN MULTIMEDIA (perlu tambhn)
• LINGKUNGAN SEKOLAH BERWAWASAN KESEHATAN
• KAMAR MANDI ideal 18 rg, sekolah baru ada 14 RG
• KOMPUTER LAPTOP UNTUK GURU = 8 BUAH
• LUAS TANAH SKRG 4000 M2,MINIM SBI 15.000 M2 (17 rb)
• CD-CD PEMBELAJARAN BHS.INGGRIS, MIPA,IPA, (yg ada) rencana semua mata pelajaran
• Lap OR, Gamelan, kolm renang, taman bermain belum ada

PENGEMBANGAN DIRI
• BOLA VOLLY PUTRA/ PUTRI
• BASKET PUTRA/ BASKET PUTRI
• SILAT PERISAI DIRI
• KARAWITAN
• PRAMUKA PASUS
• PMR DAN UKS
• SEPAK BOLA LAPANGAN
• SEPAK BOLA FUTSAL
• SEPAK BOLA TAKRAW
• TENIS MEJA
• BULU TANGKIS
• RENANG
• BACA TULIS AL-QUR’AN/TPA
• MUSIK
• ENGLISH CLUB
• MATH CLUB
• SCIENCE CLUB
• MADING
• Drumband
• PBB/TONTI
• Batik

Program Th.2008/2009
1. Workshop RAPBS semua gr/tu
2. Workshop Pembuatan Adsministrasi Pembelajaran (KTSP, Silabus, RPP) / Dokumen1/2
3. Workshop Tupoksi Gr/Tu
4. AMT / Outbond semua sw, gr/tu/ks
Dengan Iman Hidup menjadi tenang, dg Ilmu hidup menjadi mudah, dg Seni hidup menjadi indah. Indahnya persatuan kesatuan di antara kita. Wss.

Minggu, 21 Juni 2009

Kurikulum Kewirausahaan

Sekolah Menengah Pertama Pusat Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan


Pengembangan Kurikulum Ekonomi Syariah untuk Tingkat Sekolah Menengah Pertama

PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS

PENJAMINAN DAN PENJAGAAN KUALITAS

Sebagai wujud pembinaan, Direktorat PLP, Dinas Pendidikan Propinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan monitoring dan evaluasi bagi sekolah yang melaksanakan program ini. Selain itu, mengingat program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris merupakan program rintisan yang dimulai pada tahun ajaran 2004/2005, maka tidak menutup kemungkinan dalam pelaksanaannya muncul masalah/kendala/hambatan terkait dengan implementasi program di sekolah. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris harus dipantau prosesnya, dievaluasi hasilnya, dan dibuat laporannya untuk mengetahui kemajuan termasuk hambatan-hambatan yang dijumpai. Hasil pemantauan dan evaluasi dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan bagi program ini di masa yang akan datang.

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan pengelolaan pendidikan, termasuk pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah. Hal itu didasari oleh pemikiran bahwa melalui kegiatan monitoring dan evaluasi akan dapat dilihat dan diukur perkembangan dan kemajuan pendidikan yang telah dilaksanakan oleh sekolah dalam periode tertentu. Oleh karena itu, pelaksanaan program ini perlu diikuti dengan kegiatan ME secara berkelanjutan, agar dapat dilihat proses pengelolaan sekolah dan sekaligus mengetahui apakah mutu yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak. Apabila diketahui adanya penyimpangan, maka segera dapat dilakukan perbaikan untuk selalu mengacu kepada rencana yang telah dirumuskan sebelumnya.

Hal yang penting dari pemantauan ini adalah hendaknya juga bersifat sebagai supervisi klinis untuk memberikan bimbingan/bantuan bahkan arahan secara langsung terhadap pemecahan masalah/kendala/hambatan yang timbul atau dihadapi pada tahap pelaksanaan program. Dengan supervisi ini, target yang diinginkan dalam pelaksanaan program diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan supervisi dilaksanakan dalam bentuk workshop bertempat di sekolah yang bersangkutan dengan melibatkan warga sekolah dan Dinas terkait, yaitu Pengawas dari dinas Kabupaten/Kota, Komite Sekolah, Kepala Sekolah, guru dan siswa yang terlibat program. Berkaitan dengan diskusi dan pemecahan masalah dalam kegiatan supervisi ini, dapat dilakukan secara kelompok pleno maupun individu tergantung dari kebutuhan dan masalah yang muncul.

Berkaitan dengan supervisi klinis ini, perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam menjalankan supervisi, yaitu:

  • Bimbingan kepada pelaksana program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris bersifat bantuan, bukan perintah atau instruksi.
  • Hubungan supervisor dengan pelaksana program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris bersifat kolegial dan interaktif.
  • Supervisi bersifat demokratik; kedua belah mengemukan pendapat secara bebas, tetapi keduanya berkewajiban mengkaji pendapat pihak lain untuk mencapai kesepakatan.
  • Supervisi berlangsung dalam suasana intim dan terbuka.
  • Dalam pelaksaan supervisi, masing-masing pihak harus mengutamakan tugas dan tanggung jawabnya.
  • Balikan diberikan dengan segera dan objektif.
  • Balikan harus bermanfaat untuk peningkatan pelaksanaan program pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris .

Supervisor yang menjalankan supervisi klinis harus memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Memahami konsep dan penerapan supervisi;
  • Memahami konsep dan penerapan program pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris;
  • Dapat membantu menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris;
  • Dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada yang di supervisi.

Dalam kegiatan supervisi klinis ini, aspek-aspek yang perlu mendapat penekanan adalah:

  1. Guru MIPA, mencakup:
  • latar belakang akademik,
  • kemampuan substansi bidang MIPA,
  • kemampuan berbahasa Inggris, misalnya dapat dilihat dari tingkat pemahaman siswa terhadap bahasa Inggris yang digunakan guru MIPA,
  • kemampuan mengajar MIPA dalam bahasa Inggris, termasuk di dalamnya tahapan-tahapan yang ditempuh dalam langkah-langkah pembelajaran,
  • kemampuan dalam menggunakan multimedia pendukung,
  • upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris terutama terkait dengan ESP (English for Spesific Purposes),
  • tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi.

  1. Guru Bahasa Inggris, mencakup:
  • peran guru bahasa Inggris sebagai anggota Team Teaching dalam pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • kemampuan membimbing kolega untuk meningkatkan English for Math and Science,
  • kemampuan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris guru MIPA,
  • tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi.

  1. Siswa, mencakup:
  • kemampuan substansi guru bidang MIPA,
  • kemampuan guru berbahasa Inggris,
  • kemampuan mengajar guru MIPA,
  • kemampuan guru dalam menggunakan multimedia pendukung,
  • tingkat kesulitan materi yang diberikan oleh guru,
  • upaya guru untuk memotivasi siswa berbahasa Inggris di kelas,
  • interaksi siswa-guru dalam pembelajaran,
  • kemampuan siswa dalam bahasa Inggris,
  • kemampuan siswa memahami penjelasan/instrusksi /perintah yang diberikan guru dalam bahasa Inggris,
  • peran guru bahasa Inggris dalam pembelajaran pembelajaran matematika dan IPA dalam bahasa Inggris,
  • upaya yang ditempuh siswa untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris,
  • tanggapan siswa terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi siswa.

  1. Kepala Sekolah, meliputi:
  • manajemen sekolah terkait dengan program,
  • dukungan yang diberikan sekolah,
  • upaya meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam berbahasa Inggris,
  • tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris,
  • Kendala/hambatan/masalah yang dihadapi.

  1. Komite Sekolah atau Orang tua siswa, meliputi:
  • dukungan dan peran serta yang diberikan,
  • Tanggapan terhadap pembelajaran MIPA berbahasa Inggris.
Sumber:

SMPN 1 Bantul

Kamis, 21 Mei 2009

Model-Model Pembelajaran dalam Bahasa Inggris

Model-Model Pembelajaran dalam Bahasa Inggris

Implementasi pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris harus menghindari dihasilkannya lulusan dengan bahasa Inggris kelas 2 karena jeleknya tatabahasa dan ucapan. Perlu diperhatikan beberapa hal agar program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris dapat diimplementasikan dengan tingkat pencapaian yang tinggi dalam kompetensi bidang studi maupun kompetensi dalam bahasa Inggris. Tingkat pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan keterampilan berbahasa Inggris yang lancar dan akurat, baik dari segi tatabahasa maupun ucapan.

Perlu diketahui bahwa program semacam ini disebut juga program imersi (immersion program). Sebagai catatan, di beberapa negara yang telah mengimplementasikan program semacam ini (misalnya Canada, Australia, Hongaria, Finlandia, dan Hongkong) dengan guru yang kompetensinya dalam bahasa target tinggi (bahkan dengan penutur asli) dan sarana pendukung yang memadai pada umumnya melaporkan hasil bahwa:

  1. Capaian kompetensi dalam bidang studi di kelas tersebut sebanding dengan kelas reguler.
  2. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa target (bahasa yang hendak dikuasai) dan bidang studi biasanya sulit dicapai secara bersamaan. Artinya, pencapaian yang tinggi dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak rendah dalam aspek lainnya. Apabila pencapaian kompetensi dalam bahasa target tinggi, pencapaian kompetensi dalam bidang studi tidak setinggi pencapaiannya dalam bahasa target dan sebaliknya.
  3. Penguasaan bahasa lulusan/siswa dalam bahasa target jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lulusan/siswa yang mengikuti kelas reguler, tetapi tidak sepadan dengan kemampuan penutur asli karena diwarnai oleh sejumlah kesalahan tatabahasa dan ucapan.

Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris tinggi dan seimbang, perlu upaya pengembangan program-program pendukung secara nyata seperti:

  1. Penciptaan suasana akademik dan sosial yang mendukung
  2. Penyelenggaraan Bridging Course bahasa Inggris
  3. Penyediaan Self-Access Learning Centre
  4. Dsb.

Selain itu perlu dikembangkan model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan ciri dan karakter yang ada pada sekolah pelaksana program. Berikut ini diuraikan beberapa contoh model pembelajaran
dimaksud.

Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang baik adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bidang studi dan dalam bahasa Inggris (subject matter and language) dan keduanya diberi perhatian secara proporsional. Focus on language sangat penting untuk menghindarkan siswa dari fosilisasi, yaitu pemerolehan bahasa yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Inggris sebagaimana digunakan oleh penutur asli bahasa Inggris.

Contoh model pembelajaran:

1. Terpisah (parallel): perkembangan bahasa siswa difasilitasi melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di sekolah.

  1. Siswa menerima pelajaran tambahan berupa English for Mathematics and Science yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris dan/atau guru MIPA. Materi pelajaran tambahan ini didasarkan pada kebutuhan dan urutan penyajian tema-tema pelajaran yang ada pada pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris. Idealnya sebelum siswa mempelajari pokok bahasan tertentu, siswa sudah diperkenalkan dengan bahasa (kosa kata, tata bahasa, ekspresi, dsb.) yang akan dipergunakan dalam mempelajari pokok bahasan tersebut. Fasilitasi pemerolehan English for Mathematics and Science melalui pelajaran bahasa Inggris reguler sebetulnya dimungkinkan, tetapi diperkirakan waktu yang disediakan untuk itu tidak mencukupi karena pelajaran bahasa Inggris reguler perlu mengikuti Kurikulum 2004 yang tidak kompatibel dengan kebutuhan English for Mathematics and Science.
  2. Model ini cocok bagi sekolah yang guru MIPA-nya memiliki pengetahuan kebahasaan yang terbatas dan team-teaching antara guru bahasa Inggris dan guru MIPA tidak dapat berjalan dengan baik.
  3. Dalam model ini pembelajaran MIPA dalam bahasa Inggris berlangsung dengan tahapan-tahapan pembelajaran seperti pada pembelajaran MIPA pada umumnya.
  4. Model ini agak mahal dan memerlukan waktu cukup banyak tetapi efektif dalam pencapaian tujuan (peningkatan kemahiran berbahasa Inggris).

2. Terpadu (integrated): perkembangan bahasa siswa difasilitasi secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Artinya, siswa menerima materi English for Mathematics and Science bersamaan ketika mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Model ini cocok/sesuai untuk guru MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi.

Diagram 2 berikut ini menggambarkan apa yang dilakukan oleh guru dan siswa pada setiap tahapan ketika mereka mengikuti pembelajaran. Secara umum, pembelajaran terbagi menjadi tiga tahap utama, yaitu tahap persiapan (Preparation), tahap pembelajaran (The Lesson), dan tahap penguatan/pengayaan (Reinforcement/enrichment).


Sumber:

Dunia Guru.com



Selasa, 21 April 2009

KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA DALAM BAHASA INGGRIS (BILINGUAL)

KONSEP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN IPA
DALAM BAHASA INGGRIS (BILINGUAL)


A. Pengertian

Yang dimaksud dengan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris adalah pembelajaran yang materi pelajaran, proses belajar mengajar, dan penilaiannya disampaikan dalam bahasa Inggris. Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris ini tetap menggunakan kurikulum nasional yang berlaku. Kurikulum nasional yang dimaksud adalah Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi (KBK), termasuk di dalamnya menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual


(Contextual Teaching and Learning (CTL)). Jadi, pengembangan silabus dan pengembangan sistem penilaiannya juga mengacu pada kurikulum tersebut. Namun demikian, meskipun Kurikulum 2004 digunakan sebagai acuannya, sekolah dapat menambah, memperluas,
dan memperdalam kurikulum yang berlaku sesuai dengan perkembangan internasional dalam bidang Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan tetap memperhatikan nilai-nilai dan budaya Indonesia yang ada.

B. Tujuan

Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris bertujuan untuk:

  1. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang tinggi dalam Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sesuai dengan perkembangan ilmu-ilmu tersebut;
  2. menghasilkan lulusan yang memiliki kemahiran berbahasa Inggris yang tinggi;
  3. meningkatkan penguasaan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris sesuai dengan perkembangan internasional;
  4. meningkatkan kemampuan daya saing secara internasional tentang Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu dasar bagi perkembangan teknologi (manufaktur, komunikasi, transportasi, konstruksi, bio dan energi);
  5. meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa dalam bahasa Inggris, artinya siswa memiliki kemahiran bahasa Inggris yang baik; dan
  6. Menghubungkan Indonesia dalam perkembangan internasional di bidang Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Informasi, dan Teknologi.

C. Komponen Pokok Pengembangan Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan dalam Bahasa Inggris

Pada dasarnya, pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris menggunakan pendekatan sistem sehingga sekolah dipandang sebagai sistem. Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen-komponen baku yang saling terkait
untuk mencapai tujuan, yaitu konteks, input, proses, output, dan outcome.

  1. Konteks

    Konteks adalah eksternalitas sekolah yang berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan karenanya harus diinternasilasikan ke sekolah. Sekolah yang mampu menginternalisasikan konteks ke dalam dirinya akan membuat sekolah
    sebagai bagian dari konteks dan bukannya mengisolasi darinya. Konteks meliputi kemajuan ipteks, nilai dan harapan masyarakat, dukungan pemerintah, tuntutan globalisasi dan otonomi, tuntutan pengembangan diri, dan sebagainya.

  2. Input

    Input adalah segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya proses. Input yang dimaksud meliputi harapan sekolah (visi, misi, tujuan), kurikulum, ketenagaan, peserta didik, sarana dan prasarana, dana, peraturan perundang-undangan termasuk regulasi sekolah, struktur organisasi yang disertai deskripsi tugas dan fungsi, dan sistem administrasi.

  3. Proses

    Proses adalah kejadian berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Sesuatu yang diperlukan untuk berlangsungnya proses disebut input dan sesuatu dari hasil proses disebut output. Dalam pendidikan berskala mikro (sekolah), proses yang dimaksud meliputi proses belajar mengajar, manajemen sekolah, dan kepemimpinan sekolah.

  4. 4. Output

    Output merupakan kinerja sekolah. Kinerja sekolah adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses pendidikan di sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya, produktivitasnya, efisiensinya, dan inovasinya. Khusus yang berkaitan dengan kualitas dapat dijelaskan bahwa output sekolah dikatakan berkualitas tinggi jika prestasi sekolah, khususnya prestasi belajar peserta didik, menunjukkan pencapaian yang tinggi dalam prestasi akademik (ulangan umum, UAN, lomba karya ilmiah, dan lomba-lomba akademik lainnya) dan prestasi non-akademik (IMTAQ, karakter/kepribadian, keolahragaan, keseniaan, keterampilan vokasional, kepramukaan, dsb.)

  5. Outcome

    Outcome adalah dampak tamatan setelah kurun waktu agak lama. Outcome pendidikan meliputi kesempatan melanjutkan sekolah, kesempatan kerja, pengembangan diri, dan pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Untuk mengetahui outcome, sekolah harus melakukan studi penelusuran tamatan.

Kerangka sekolah sebagai sistem dapat dilihat pada Tabel 1 dan Diagram 1 berikut.
Jika sekolah ingin melakukan analisis sekolah, yaitu analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, and threat), maka dimulai dari outcome dan berakhir pada konteks. Jika sekolah ingin melakukan langkah-langkah pemecahan persoalan atau penyiapan sekolah, arahnya terbalik, yaitu dimulai dari konteks dan berakhir pada outcomes. Cara berpikir demikian adalah cara berpikir berurutan dengan
menggunakan kerangka pikir sistem.


Fokus Pengembangan pada Sekolah Penyelenggara Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris

Untuk mencapai tujuan seperti yang tertuang pada butir B, sekolah-sekolah penyelenggara program pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris diharapkan memfokuskan kegiatannya pada aspek-aspek berikut.

  1. Pengembangan Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris

    Materi Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris perlu dikembangkan sesuai dengan perkembangan internasional. Oleh karena itu, sekolah-sekolah yang melaksanakan program yang dimaksud harus membangun jaringan nasional dan internasional dalam kerangka untuk memutakhirkan materi-materi yang dimaksud. Misalnya, melakukan kerjasama dengan fakultas MIPA di universitas terdekat sebagai salah satu upaya untuk memperoleh informasi/sumber-sumber terkini dalam hal literatur/buku teks MIPA. Hal yang sama dapat juga ditempuh dengan melakukan kerjasama dengan jurusan bahasa Inggris fakultas sastra, dalam upaya peningkatan kemampuan dalam bahasa Inggris. Untuk lebih jelasnya bagaimana membangun jaringan nasional dan internasional lihat suplemen pada buku panduan pengembangan sekolah koalisi.

  2. Pengembangan Media Pembelajaran

    Mengingat pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris adalah hal baru dan memiliki taraf kesulitan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran reguler yang menggunakan medium bahasa Indonesia, maka diperlukan media-media pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Media-media pendidikan yang dimaksud dapat menggunakan alat peraga yang lebih aktual, konkret, dan nyata, selain menggunakan multimedia elektronika yang sarat animasinya.

  3. Peningkatan Kompetensi Guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris

    Guru-guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang membina program ini harus ditingkatkan kemampuan berbahasa Inggrisnya secara intensif dan terus menerus mengingat mereka umumnya belum disiapkan untuk mengajarkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Kursus-kursus, tutorial dari guru bahasa Inggris pada sekolah yang sama atau dari lembaga-lembaga pendidikan lainnya, pembiasaan berbahasa Inggris setiap hari di sekolah, English area, pengadaan buku-buku Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris, dan cara-cara lain yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan guru dapat diupayakan dalam kerangka untuk mendukung peningkatan kemampuan guru dalam berbahasa Inggris.

  4. Pembiasaan Berbahasa Inggris di Sekolah

    Para siswa dan guru Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris agar dibiasakan berkomunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari di sekolah, baik secara oral maupun tertulis. Kebiasaan ini akan membangun karakter mereka dalam berbahasa Inggris, selain juga akan menciptakan suasana akademik dan sosial sekolah yang mendukung pengembangan program sehingga tujuan pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan dapat berjalan dengan baik.

  5. Penerapan MBS dan Kepemimpinan Sekolah secara Konsisten

    Pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris akan berjalan dengan lancar apabila didukung oleh manajemen dan kepemimpinan sekolah yang tangguh. Model manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan transformatif perlu dilaksanakan secara konsisten karena model-model tersebut telah teruji ketangguhannya.

Sumber:

SMPN 1 Bantul Jogjakarta

Jumat, 13 Maret 2009

Harapan dan Impian Alumni SMPN 2 Banjar

Oleh:

Arip Nurahman

(Founder Banjar Cyber School)

Bissmilahirrohmanirrohim.

Assalamulikum wr.wb.

Kami semua berharap dan mempunyai impian bahwa di waktu dekat SMPN 2 Banjar akan menjadi sekolah bertaraf International dan mempunyai karakteristik Lokal Khas yang Andal dalam IMTAQ dan selalu menjunjung Prestasi Setinggi-tingginya, kami para alumni akan terus berusaha membantu dan mewujudkan harapan dan impian itu, selalu semangat dan terus berjuang keras!.

wasalamulikum wr.wb.


Soal-soal Olimpiade Biologi

Kami di Bina Oleh:

Ibunda Eti K., S.Pd.

1.Download soal-soal Olimpiade (Click it!)


Soal-soal untuk siswa SLTP (Click it!) :
  1. BAHASA INDONESIA SLTP KELAS 1
  2. BAHASA INDONESIA SLTP KELAS 2
  3. BAHASA INDONESIA SLTP KELAS 3
  4. BAHASA INGGRIS SLTP KELAS 1
  5. BAHASA INGGRIS SLTP KELAS 2
  6. BAHASA INGGRIS SLTP KELAS 3
  7. BAHASA JAWA SLTP KELAS 1
  8. BAHASA JAWA SLTP KELAS 2
  9. BAHASA JAWA SLTP KELAS 3
  10. IPS SLTP KELAS 1
  11. IPA SLTP KELAS 2
  12. IPS SLTP KELAS 3
  13. Matematika kelas 1 SLTP SMSTR 1
  14. Matematika kelas 2 SLTP SMSTR 1
  15. PKK SLTP KELAS 2
  16. PKK SLTP KELAS 3
  17. PPKN SLTP KELAS 1
  18. PPKN SLTP KELAS 2
  19. PPKN SLTP KELAS 3
  20. UNAS MATEMATIKA (C3) SMP MTS
  21. BAHASA INDONESIA (C1) SMP
  22. UNAS BAHASA INGGRIS SMP MTS


Kunci Jawaban Soal Olimpiade Biologi Kota/Kab. 2008



Biologi Sel Molekuler, Mikrobiologi dan Bioteknologi

1 A 6 C 11 E 16 A

2 C 7 C 12 B 17 D

3 B 8 D 13 A 18 D

4 C 9 D 14 A 19 E

5 D 10 E 15 C 20 E











Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan



1 E 6 C 11 C



2 B 7 A 12 C



3 B 8 B 13 C



4 E 9 C 14 C



5 E 10 A 15 A













Anatomi dan Fisiologi Hewan




1 D 6 E 11 D 16 C 21 D
2 A 7 B 12 D 17 D 22 B
3 B 8 A 13 D 18 D 23 D
4 C 9 B 14 E 19 III,IV,II,I 24 C
5 D 10 E 15 C 20 E 25 C










Genetika dan Evolusi





1 C 6 D

11 C 16 E
2 C 7 D

12 A 17 A
3 C 8 GUAGGUGACCAUCCU 13 B 18 C
4 E 9 Val-Gly-Asp-His-Pro 14 E 19 C
5 D 10 E

15 C 20 D










Etologi







1 C 2 E 3 A 4 B 5 B










Ekologi







1 D 3 B 5 C 7 B 9 C
2 B 4 C 6 D 8 A 10 A










Biosistematik








Kingdom : 1







Filum : 2







Kelas : 7







Ordo : 19







Genus : 21







2. E







3. B





Contoh Soal-Soal IBO 2007




Silahkan download soal-soalnya .

Soal baru tanggal 9 Agustus 2007

SOAL OSN 2007, Surabaya

1. Praktikum Anatomi Hewan

2. Praktikum Fisiologi Hewan

Sewaktu-waktu filenya akan dihapus/diganti.

Kunjungilah kami tiap hari!






Buku Ringkasan Materi dan Latihan Soal IBO




Image

SOLD OUT!!!

Biologi saat ini dapat dikatakan sebagai suatu ilmu modern yang lebih menarik untuk dipelajari. Perkembangan biologi di berbagai bidang seperti bioteknologi, lingkungan, kedokteran, pertanian, peternakan, kelautan dan lain-lain telah mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi di masyarakat.

International Biology Olympiad (IBO) adalah ajang kompetisi dunia para siswa setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), dan telah dilakukan sebanyak 17 kali. Indonesia telah mengikuti IBO dengan mengirim siswa sejak tahun 2000. Kemampuan para siswa akan diuji dalam menjawab persoalan-persoalan biologi baik teori maupun praktek. Keingintahuan dan kreatifitas siswa dalam bidang biologi juga akan menjadi penilaian.

Berbagai topik biologi secara lengkap digunakan sebagai materi uji teori dan eksperimen dalam IBO, diantaranya: biologi sel dan molekuler; mikrobiologi; bioteknologi; anatomi dan fisiologi tumbuhan; anatomi, fisiologi hewan dan manusia; etologi; genetika dan evolusi; ekologi; dan biosistematik.

Buku Ringkasan Materi dan Latihan Soal IBO ini diharapkan dapat membantu para siswa dalam menguasai dan memahami konsep-konsep biologi modern.

Tentang isi:

Buku ini terdiri dari 8 bab yang meliputi:

BAB 1 BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER

Bab ini membahas tentang komponen kimia sel, komponen penting dalam kehidupan, organel-organel sel, metabolisme sel, sintesis protein, transpor melalui membran, mitosis dan meiosis, bioteknologi, serta dilengkapi dengan 5 buah latihan soal

BAB 2 MIKROBIOLOGI

Bab ini membahas tentang berbagai kehidupan mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, pemakaian mikroskop sebagai alat bantu, teknik-teknik dasar mikrobiologi, pertumbuhan mikroorganisme, respirasi mikroba, reproduksi mikroba, fungsi enzim, pengendalian mikroorganisme, dilengkapi dengan 5 buah latihan soal

BAB 3 ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN

Bab ini membahas tentang struktur dan fungsi jaringan, organ tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi tumbuhan, kultur jaringan sebagai salah satu bioteknologi tumbuhan, transport dalam tumbuhan, transpirasi, proses fotosintesis, respirasi seluler, dilengkapi dengan 7 latihan soal.

BAB 4 ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN

Bab ini membahas tentang anatomi Hewan, pencernaan dan nutrisi, sistem respirasi, sitem sirkulasi, sistem ekskresi, pengaturan (saraf dan hormon), sistem endokrin, reproduksi dan perkembangan, dan sistem imunitas, dilengkapi dengan 10 buah latihan soal.

BAB 5 ETOLOGI (PERILAKU)

Bab ini membahas tentang perilaku sebagai akibat dari pengaruh genetis dan faktor lingkungan (innate, insting, pola aksi tetap/FAP=fixed action paterns), perilaku akibat proses belajar (habituasi, imprinting, asosiasi atau pengkondisian/associative learning, imitasi, dan inovasi), perilaku yang merupakan refleksi evolusi, perilaku sosial (agonistik, teritori dan altruistik), dilengkapi dengan 5 buah latihan soal

BAB 6 GENETIKA DAN EVOLUSI

Bab ini membahas tentang penyebab munculnya variasi genetik, prinsip Hardy-Weinberg, dan proses evolusi yang meliputi aliran genetik dan seleksi alam, dilengkapi dengan 5 buah latihan soal

BAB 7 EKOLOGI

Bab ini membahas tentang organisasi dalam ekologi, populasi, komunitas, ekosistem, aliran energi, daur bio-geokimiawi global, produktivitas (bersih dan kotor, efisiensi energi), biosfer dan manusia, dilengkapi dengan 5 buah latihan soal

BAB 8 BIOSISTEMATIK

Bab ini membahas tentang megabiodiversitas, biosistematik, prinsip dasar sistem klasifikasi, perkembangan sistem klasifikasi, serta keanekaragaman organisme. Bab ini dilengkapi dengan 5 buah latihan soal

Pada bagian akhir buku ini ditaampilkan satu set latihan soal dan kunci jawaban yang akan melatih siswa dalam memecahkan masalah-masalah dalam bidang ilmu biologi

PEMESANAN DAN PEMBELIAN

Harga buku Rp100.000,- (pembelian langsung).


Minggu, 08 Maret 2009

Assalamualikum wrw.b.

Mudah-mudahan berhasil

Assalammualaikum.Wr.Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta Inayahnya

bissmilahirohamnirrohim

assalamulikum wr.wb.

Mudah-mudahan hal ini bermanfaat amin!